catatan adminTeringat saat masih kecil bila tanggal pada kalender sudah akhir bulan september, pasti ada tontonan gratis yaitu pemutaran layar tancap di lapangan atau dimana ada tempat kadang di sawah yang kering dan bisa ditonton gratis oleh semua orang, maklum hidup didesa "walau sekarang juga tetap di desa hehehe' dan saat itu listrik belum masuk desa bahkan di kecamatan saja belum. Sebuah tontonan gratis pemutaran film dokumenter tentang Gerakan 30 september yang umum disebut G30S/PKI, yaitu film dokumenter kebejatan, penganiayaan dan keganasan PKI terhadap Pahlawan revolusi dan dikubur hidup-hidup di lubang buaya, dengan tujuan merubah dasar negara Pancasila dengan dasar negara mereka. Dan karena masih muda sekaligus kesempatan cari kenalan lawan jenis, wkwkwk jadi ngelantur.
Jadi teringat Masa lalu, langsung saja sebuah catatan kecil dari admin biarpun hanya sebuah ungkapan perasaan dalam rangka ikut serta mengingatkan tentang rasa nasionalisme kita, mengingat kembali tentang jasa pahlawan revolusi Indonesia yang gugur tahu 1965.
66 tahun sudah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merdeka yang berazazkan Pancasila, kemajuan Ilmu dan tehnologi sudah sangat jauh dibanding saat admin masih kecil, kini alam sudah sangat berubah, Sedikit contoh efek dari kemajuan tehnologi antara internet sudah masuk desa, kejadian hari ini di seluruh dunia bisa kita dengar dan lihat hari ini juga lewat internet, radio, televisi satelit, komunikasi tidak cuma lewat surat, atau suara kita bisa bicara dan bertatap muka dengan orang yang jauh dan sebagainya. Namun setiap perubahan ada sisi baik dan sisi buruk yang akan selalu berdampingan mengikuti perkembangan jaman. Dengan kemajuan tehnologi kini mode, pergaulan, adat istiadat bercampur dan mempengaruhi kepribadian bangsa yang akibat dari tidak kuatnya ingsan menyaring masuknya budaya asing timbul pergaulan bebas, melupakan adat ketimuran Bangsa Indonesia, mengikuti trends dunia barat dan sebagainya.
Budaya asing tidak bisa kita cegah tetapi alangkah baiknya kita saring dan ambil sisi positifnya. Janganlah tiap hari kita hidup dengan budaya asing mari kita kembali mengingat jasa dan pengorbanan pendahulu kita para pahlawan yang telah gugur mendahului kita sehingga kita bisa hidup merdeka dan menghirup kemajuan tehnologi seperti saat ini. 30 september 1965 merupakan hari yang penuh duka bagi seluruh bangsa Indonesia dimana para jendral dan beberap orang lain ikut menjadi korban keganasan PKI yaitu Partai Komunis Indonesia yang ingin merubah dasar negara Indonesia Pancasila dengan dasar negara komunis.
Berikut daftar nama pahlawan revolusi yang gugur dan menjadi pahlawan revolusi :
- Ahmad Yani, Jend. Anumerta
- Donald Ifak Panjaitan, Mayjen. Anumerta
- M.T. Haryono, Letjen. Anumerta
- Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta
- Siswono Parman, Letjen. Anumerta
- Suprapto, Letjen. Anumerta
- Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen. Anumerta
- Katamso Dharmokusumo, Brigjen. Anumerta
- Sugiyono Mangunwiyoto, Kolonel. Anumerta
- Karel Sasuit Tubun, AIP II
- Ade Irma Suryani Nasution putri Jend. A.H. Nasution
7 pahlawan revolusi yang gugur dan juga 4 orang lain yang ikut menjadi korban dalam tragedi 30 september 1965 merupakan suatu pertahanan dan rasa nasionalisme yang tinggi tetap mempertahankan dan bertahan dengan pendirian bahwa NKRI tetap mempunyai dasar negara yaitu Pancasila yang mempunyai 5 sila. Pahlawan revolusi wujud bahwa dasar negara tidak bisa dirubah sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu Pancasila, dan mereka menjadi korban atas keinginan sekelompok orang yang ingin merubah dasar negara.
30 september merupakan hari berkabung nasional dan layak mendapat penghormatan dari seluruh negeri Indonesia. Dan 1 oktober adalahhari kesaktian pancasila dimana pancasila tidak goyah oleh tragedi yang ingin merobohkan pancasila di 30 september 1965.
Selamat hari kesaktian Pacasila untuk negeriku Negara kesatuan Republik Indonesia.
Para pejuang indonesia raya yang telah membela indonesia..
BalasHapushebat sob...datang lagi nya...sekedar dapat backlink...